Kolesterol adalah komponen lemak yang
terdapat pada pembuluh darah semua binatang dan juga manusia. Kolesterol
sebenarnya berguna sebagai sumber energi, membentuk dinding sel-sel dalam
tubuh, dan sebagai bahan dasar pembentukan hormon -hormon steroid.
Kolesterol memang dibutuhkan tubuh,
namun dapat membentuk endapan pada dinding pembuluh darah. Sebagai kolesterol
baik, HDL bertugas mengambil kolesterol jahat serta fosolipida dari darah dan
menyerahkan pada lipoprotein lain, untuk diangkut kembali ke hati. Kemudian
lemak akan diedarkan kembali atau dikeluarkan dari tubuh. Inilah mengapa, kadar
HDL tinggi justru dianggap baik.
Gambar arteri dalam tubuh manusia yang
terdapat kolesterol
Di hati, reseptor LDL mengatur
kolesterol darah. Jika LDL meningkat, sel-sel perusak menumpuk di dinding
pembuluh darah dan membentuk plak, yang memperkecil diameter pembuluh darah.
Plak yang bercampur dengan protein akan ditutupi oleh sel-sel otot dan kalsium
dan dalam jangka waktu bertahun-tahun bisa terjadi atherosclerosis (pengerasan
dan penyempitan pembuluh darah). Akibatnya, suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh
tubuh terhambat. Jika dibiarkan, dapat mengakibatkan gangguan jantung, stroke,
dan gangguan lain.
Kolesterold dalam darah manusia
terbagi menjadi 2 jenis yakni kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan HDL (
kolesterol baik). LDL apabila terlalu tinggi dan tidak seimbang dengan
kolesterol baik HDL dapat menyebabkan penempelan di dinding pembuluh darah.
Kolesterol yang berlebihan bisa
menempel di dinding pembuluh darah sehingga pembuluh darah menyempit dan aliran
darah tidak lancar. Inilah mengapa, kolesterol menjadi salah satu faktor resiko
penyakit jantung.
Tabel klasifikasi LDL dan HDL
Dulu, kolesterol tinggi atau
hiperkolesterolemia bisa terjadi pada usia 50 tahun ke atas. Namun sekarang,
penelitian tahun 2004 di Indonesia menunjukkan bahwa 9,3% hiperkolesterolemia
terjadi di usia muda yakni 25-34 tahun. Tidak mengherankan, National Heart,
Lung and Blood Institute di Amerika Serikat menganjurkan untuk rutin memeriksa
kadar kolesterol selewat usia 20 tahun. Tujuannya memperkirakan resiko terhadap
penyakit jantung.
Seberapa sering kita perlu memeriksa
kadar kolesterol? Berbeda untuk tiap orang, sesuai dengan kondisinya. Di usia
dewasa (≥20 tahun), disarankan untuk melakukan pemeriksaan setidaknya 1 x dalam
lima tahun, biasanya mencakup pemeriksaan kolesterol LDL, HDL, dan total
kolesterol, serta dikombinasi dengan tes trigliserida. Ini sering disebut tes
profil lipid (lemak).
Jumlah kolesterol yang berlebihan di
dalam tubuh juga akan mengakibatkan hiperkolesterolemia. Biasanya disebabkan
oleh obesitas, alkoholisme, gangguan ginjal, gangguan hati, diabetes, diuretik,
kortikosteroid, dan penyakit tiroid. Disamping itu, kolesterol tinggi pun
mengundang dislipidemia, yaitu lemak dalam darah.
Kadar kolesterol yang
tinggi akan menyebabkan penebalan plak di lumen pembuluh darah, tapi juga mudah
memicu kerusakan dinding pembuluh darah. Plak yang menempel pada dinding
pembuluh darah itu berisi lemak dan komponen peradangan.
Plak yang semakin menebal pada
dinding pembuluh darah akan semakin mempersempit lumen pembuluh darah. Plak
yang berisi kolesterol ini bisa muncul di pembuluh darah mana saja. Namun yang
paling berbahaya ialah jika plak tersebut berada di pembuluh darah jantung koroner dan
pembuluh darah di otak. Sewaktu-waktu, plak ini bisa menutupi seluruh lumen
pembuluh darah. Atau bisa juga plak tersebut pecah (ruptur) dan pecahnya
terbawa oleh aliran darah ke organ lain, misalnya di jantung.
Jika ia terbawa hingga ke pembuluh
darah jantung, maka dapat dibayangkan apa yang terjadi pada jantung tersebut.
Pecahan plak akan langsung menyumbat aliran darah dan akibatnya jantung tidak
dapat menerima darah. Kemudian tidak lama otot jantung akan mati. Keadaan
inilah yang disebut sebagai heart attack.
Banyak cara yang dapat digunakan
untuk mengetahui kadar kolesterol dalam darah. Di banyak apotek maupun klinik,
sekarang sudah tersedia alat pemeriksaan kolesterol yang sederhana, cepat dan
mudah. Pemeriksaan kolesterol ini menggunakan metode dipstick yang mengambil
sample darahnya dari pembuluh darah kapiler yang terletak di ujung jari tangan.
Hanya dengan meletakkan beberapa tetes darah saja, kita bisa segera tahu berapa
kadar kolesterol dalam darah.
Setelah melakukan pemeriksaan awal,
ada baiknya Anda juga melakukan pemeriksaan kolesterol yang diambil dari darah
vena. Cara ini tentu saja jauh lebih akurat karena selain kadar kolesterol
total, kita juga bisa tahu berapa kadar HDL (kolesterol baik) dan LDL (kolesterol
jahat). Kadar kolesterol total yang diharapkan adalah tidak lebih dari 200
mg/dL, dengan komposisi LDL < 150 mg dan HDL > 50 mg/dL.
Jika ternyata kadar kolesterol Anda
melebihi normal, maka segera konsultasikan ke dokter. Hal penting yang bisa Anda
lakukan adalah mengubah pola makan Anda sehari-hari.
Pernahkah kita berfikir bahwa kolesterol tinggi hanya
menghinggapi mereka yang gemuk saja? Ternyata anggapan ini salah. Sebab
kolesterol bukan hanya berasal dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari,
namun sebagian besar kolesterol dihasilkan oleh tubuh kita sendiri. Bahwa 80%
kolesterol dihasilkan oleh hati. Jadi jangan lagi beranggapan bahwa orang kurus
tidak bisa terkena penyakit kolesterol. Apalagi jika pola makan kita
sehari-hari cenderung tidak baik, misalnya kurang makan serta yang berasal dari
sayurann dan buah-buahan.
Sama halnya dnegan anggapan bahwa
penyakit jantung hanya terjadi pada mereka yang memiliki berat badan berlebih
alias gemu ini adalah anggapan yang keliru. Penyakit jantung bisa terjadi
karena banyak faktor penyebab penyakit jantung, antara lain adanya kolesterol
yang tinggi di dalam darah. Dengan menjaga makanan yang kita konsumsi
sehari-hari, kita bisa menjaga kesehatan tubuh serta membuat jantung kita bisa
hidup lebih lama.
Dislipidemia
kelainan kolesterol adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan
peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelaianan
fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol Low
density lipoptotein (LDL) dan trogliserida serta penurunan kadar kolesterol
High density lipoprotein (HDL). Peningkatan kadar kolesterol, terutama LDL, ata
trigliserida darahperlu mendapatkan perhatian karena merupakan predisposisi
terhadap terjadinya aterosklerosis atau penyakit jantung koroner. HDL mempunyai
pengaruh sebaliknya, peningkatan kadar HDL plasma menurunkan resiko terhadap
penyakit jantung koroner. Rendahnya HDL dihubungkan dengan hipertrigliseridemia.
Pengobatan
dislipidemia kelainan kolesterol berdasarkan asumsi bahwa normalisasi
nilai lipid darah mengurangi resiko terhadap aterogenesis dan penyakit
kardiovaskular.Kolesterol terutama disintesis di
dalam hati dari hasil metabolisme kabohidrat, lemak, dan protein. Penyebab
itama peningkatan kolesterol dalam darah adalah faktor keturunan dan asupan
lemak tinggi. Asupan lemak total berhubungan dengan kegemukan, yang merupakan
faktor resiko utama untuk terserang aterosklerosis. Pengaruh lemak makanan pada penyakit jantung koroner berhubungan
dengan pengaruh komponen asam lemak dan kolesterol terjadap kolesterol darah,
terutama kolesterol LDL. Asam lemak tidak jenuh ganda dan asam lemak tidak jenuh
tunggal, serat larut air, karbohidrat kompleks, dan diet vegetarian mempunyai
pengaruh baik terhadap kadar lipid darah, sedangkan asam lemak jenuh,
kolesterol dan kegemukan mempunyai pengaruh kurang baik terhadap kadar ipid
darah yang berkaitan dengan resiko penyakit jantung koroner. Pilar
utamapengelilaan dislipidemia adalah upaya nonfarmakologis yang meliputi
modifikasi diet, latihan jasmani dan pengelolaan berat badan.
Trigliserida pada
dislipidemia kelainan kolesterol dalam tubuh berasal dari melak makanan atau
dari hasil perubahan unsure-unsur energy yang berlebihan di dalam bentuk tubuh.Trigliserida diangkut oleh Vert Low Density
Lipoprotein (VLDL) atau kilomikron ke jaringan tubuh sebagai sumber energy atau
ke jaringan lemak untuk disimpan. Penyebab utama peningkatan trigliserida darah
adalah faktor genetic, kegemukan, alkohol, hormone estrogen, obat-obatan, diabetes mellitus tidak
terkontrol, penyakit
ginjal kronik, penyakit hati serta asupan karbohidrat sederhana
berlebihan.
Sebenarnya kolesterol adalah bagian
dari lemak yang disebut lipid plasma. Bersama-sama dengan trigliserid,
fosfolipid dan asam lemak bebas, kolesterolmerupakan unsure utama dari lipid
plasma. Fungsi kolesterol adalah untuk mengsintesis (membuat) membrane sel,
mengubah fluiditas sel dan mengsintesis hormonsteroid hormone steroid dan
asam empedu. Sedangkan trigliserid adalah sumber energy utama dalam tubuh
manusia.
Zat-zat diatas (lipid plasma) tidak
bisa larut dalam cairan plasma darah, yang artinya jika ada zara lain
zat-zat tersebut tidak bisa sampai papda tempat kerjanya sel-sel tunuh. Agar
bisa larut, zat-zat ini dimodifikasi menjadi lipoprotein (bergabung dengan
protein) yang bersifat larut dalam air. Lipoprotein mempunyai pekerjaan
mengangkut lipid (dari tempat sintetisnya) menuju tempat pengunaannya.
Lipid disintesis di hati dan usus
yang akan ditransportasikan ke beberapa jaringan tubuh untuk fungsi metabolik.
Oleh karena lemak tersebut tidak larut dalam air, untuk transportasi dalam
plasma membentuk kompleks molekul besar dengan protein yang dengan lipoporotein.
Gambar : Sumber kolesterol
Lemak dalam darah berasal dari
kolesterol di dalam aliran darah, tubuh membentuk lipoprotein. Lipoprotein yang
terkenal adalah kolesterol LDL yang lebih dikenal dengan kolesterol jahat
karena kolesterol LDL tersebut dapat menempel pada dinding pembuluh darah dan
menimbulkan sumbatan yang dikenal dengan proses atherosklerotik.
Lipoprotein adalah
partikel bulat yang terdiri dari bagian lemak non-polar terdiri dari
trigliserida dan ester kolesterol terletak di dalam inti dan bagian yang lebih
polar seperti fosfolipid dan kolesterol bebas terletak pada permukaan dari
molekul. Selain itu, partikel lipoprotein juga mengandung satu atau lebih
protein spesifik yang terletak pada permukaan partikel lipoprotein yang disebut
apolipoprotein.
Lipoprotein (a) atau Lp (a) merupakan
faktor resiko utama yang tidak tergantung pada faktor gentik atherosklerosis
dan penyakit pembuluh darah jantung. Lp(a) adalah suatu glikoprotein yang
secara struktural sama dengan plasminogen dan merupakan molekul dasar plasmin,
yang tergolong dalam enzim fibronolitik. Lp (a) mempunyai kemampuan untuk
mengikat fibrin dan protein membran dari endotel dan monosit yang akan
menghentikan pengikatan plasminogen dan menghambat pembentukan plasmin.
Hambatan pembentukan plasmin ini akan
menyebabkan bertumpuknya Lp (a) pada permukaan fibrin dan membran endotel serta
pengendapan kolesterol pada dinding pembuluh darah yang mengakibatkan
terbentukna plague ateroma pada dinding pembuluh darah.
Lp(a) mempunyai kandungan kolesterol
yang tinggi sehingga peningkatan kadar Lp(a) akan meningkatkan kadar kolesterol
pada dinding pembuluh darah dengan akiibat plaque ateroma yang terbentuk
semakin besar dan semakin mempersempit lumen pembuluh darah. Plaque ateroma ini
bersifat rapuh, menimbulkan perdarahan dalam lumen pembuluh darah dan mudah
lepas mengikuti aliran darah khususnya pada darah dengan tekanan darah yang
meningkat atau pada saat pembuluh darah mengerut karena stress. Plaque ateroma
yang rapuh ini terbawa aliran darah dan akan terhenti pada pembuluh darah yang
sempit sehingga terjadi penyumbatan pembuluh darah yang disebut trombus yang
dikenal dengan penyakit trombosis.
Gambaran : plaque ateroma yang rauh
disertai perdarahan
Sehingga jelas makin tinggi kadar
Lp(a), makin tinggi kadar kolesterol yang mengakibatkan makin besar resiko
terjadinya penyumbatan pembuluh darah dan menimbulkan banyak gejala seperti
stroke bila pembuluh darah otak tersumbat, serangan jantung bila terjadi
sumbatan pembuluh darah pada arteri koronaria yang disebut penyakit jantung
koroner (PJK).
Secara laboratorik dalam keadaan
normal, kadar Lp(a) kurang dari 30mg/dL tetapi unutk mengurangi resiko
terjadinya stroke dan PJK sebaiknya Lp(a) dipertahankan kurang dari 20mg/dL.
Pemeriksaan yang diperlukan untuk
mengatasi hal tersebut di atas adalah pemeriksaan kadar kolesterol total,
trigliserida, kolesterol HDL, kolesterol LDL dan Lp(a).
Penyebab utama kolesterol tinggi
adalah makanan, obesitas dan kurang olahraga. Penyebab lainnya adalah diet
tinggi lemak jenuh, kolesterol dan kalori berlebihan, sirosis, diabetes,
penurunan fungsu kelenjar tiroid hiperaktivitas kelenjar pituitari, gagal ginjal,
penyalahgunaan alkohol secara akut, pemakaian obat-obatan tertentu, dan faktir
keturunan. Tanda
kolesterol tinggi adalah timbul nodul lemak pada kulit (xanthoma) yang
merupakan deposit dari penumpukkan kolesterol. Atau
muncul xanthelasma, yaitu adanya penumpukkan kolesterol pada kelopak mata.
Berikut ini beberapa makanan yang menjadi pemicu tingginya kolesterol darah.
Tanda
kolesterol tinggi yang dapat mengakibatkan radang pankreas dan pembesaran hati
atau limpa sehingga menimbulkan nyeri perut. Hiperkolesterolemia
yang disebabkan oleh faktor keturunan, terdapat riwayat penyempitan pembuluh
darah dalam keluarga atau adanya nyeri dada (angina) yang kemungkinan merupakan
gejala dari penyakit jantung koroner.
Penyebab utama dari
tanda kolesterol tinggi adalah kebiasaan makan yang kurang baik.Misalnya, bila makanan mengandung terlalu banyak
lemak (jenuh) serta protein dan terlalu sedikit serat gizi. Makanan orang
Jepang misalnya, mengandung lebih banyak minyak tak jenuh (dalam ikan) dan jauh
lebih sedikit lemak jenuh serta protein. Kenyataannya adalah bahwa kadar
kolesterolnya rata-rata lebih rendag daripa orang Eropa Barat sedangkan PJP
jarang sekali terjadi.
Kolesterol dalam
makanan semula dianggap sangat penting, tetapi sejak beberapa tahun ternyata
bahwa efek terhadap peningkatan kolesterol darah hanya dibandungkan denga efek
lemak jenug, hanya +/- 20%. Pengaruh ringan dari pantang makan kolesterol
disebabkan bagian terbesar dari kolesterol darah (+/-) berasal dari sintesis di
hati. Bagaimana cara lemak jenuh meningkatkan kadar kolesterol secara ilmiah
belum dapat dijelaskan, kemungkinan lemak jenuh memperbesar penyerapan kembali
kolesterol yang dikeluarkan dengan empedu. Berdasarkan pengetahuan ini
ahli-ahli gizi kini telah melunakkan nasihatnya mengenai pembatasan makan telur
dan makanan lain yang menghandung kolesterol.
Kata “kolesterol” mungkin tidak lagi
asing di telinga Anda. Bahkan, kata ini menjadi momok kebanyakan orang karena
terbayang penyakit seram yang mengikutinya.
Kolesterol merupakan salah satu
komponen lemah yang ada dalam tubuh. Senyawa ini sering dikaitkan dengan pola
makan tinggi lemak. Sebenarnya jika ditelaah lebih lanjut, kolesterol merupakan
zat gizi yang diperlukan tubuh. Berikut ini sejumlah manfaat kolesterol.
- Penyumbang energi yang lebih tinggi
daripada protein
- Pembungkus jaringan saraf
- Pelapis selaput sel
- Bahan dasar pembentukan hormon-hormon streoid
- Pembuat garam empedu yang penting untuk mencerna lemak
- Pelarut vitamin A, D, E dan K
- Berperan dalam membantu perkembangan jaringan otak anak
- Pembungkus jaringan saraf
- Pelapis selaput sel
- Bahan dasar pembentukan hormon-hormon streoid
- Pembuat garam empedu yang penting untuk mencerna lemak
- Pelarut vitamin A, D, E dan K
- Berperan dalam membantu perkembangan jaringan otak anak
Namun,
kolesterol berubah menjadi “jahat” jika kadarnya dalam tubuh melebihi batas
normal. Kelebihan kolesterol akan disimpan dan menempel di dinding pembuluh
darah hingga menimbulkan pengapuran (arteriosklerosis). Ia bagaikan karat yang
kian menebal dalam alur pipa.
Kolesterol melekat lapis demi lapis,
perlahan-lahan tanpa disadari penderitanya. Akibatnya, aliran darah yang
melewati pembuluh darah menjadi tidak lancar. Oksigen yang dibawa darah untuk
mensuplai jantung dan otak otomatis menjadi lebih sedikit. Ada
ketidakseimbangan antara oksigen supply dan oksigen demand. Inilah cikal-bakal
terjadinya penyakit jantung koroner.
Kolesterol membantu
mengangkut lemak yang sudah di olah dari hati ke seluruh tubuh. Pembuluh darah
bertindak sebagai jalan rayanya. Setelah menjalankan fungsi ini, kolesterol
kembali ke hati dan mengilang lagi proses tadi.
Setelah ditelan, lemak atau makanan
masuk ke lambung kemudian ke usus halus untuk dicerna dan diserap.
Setelah itu, sari-sari makanan dikirim ke hati unutk di proses dan
dikirimkan ke seluruh tubuh. Hati membuat lemak pada VLDL. VLDL ini kemudian
berjalan melalui pembuluh-pembuluh darah, membongkar muatannya (lemak)di
seluruh tubuh. VLDL yang kosong kemudian menjadi LDL.
Beberapa potongan LDL dapat
tersangkut sepanjang dinding pembuluh darah dan dengan demikian mempersempit
pembuluh darah. Peran HDL adalah melepaskan LDL yang tersangkut di
dinding-dinding pembuluh darah dan mengirimkannnya kembali ke hati. Potongan
LDL itu kemudian di daur ulang menjadi VLDL baru atau dihancurkan dan dibuang
VLDL yang baru akan memulai kembali proses pengiriman.
Ketika seseorang mengonsumsi lemak
secara berlebihan, lebih banyak potongan LDL yang tersangkut di sepanjang
dinding pembuluh darah, jika tidak ada cukup HDL untuk melepaskannya. Pembuluh
darah kemudian tersumbat, menyebabkan jantung memiliki lebih banyak kolesterol
HDL dan lebih sedikit kolesterol LDL di dalam tubuh.
Banyak orang yang menyamaratakan
semua kolesterol sebagai “jahat”. Padahal, ada juga kolesterol “baik”. Selain
itu dalam jumlah tertentu kolesterol dibutuhkan oleh tubuh, antara lain untuk
mensintetis protein dan lemak. Dengan demikian, kolesterol tetap dibutuhkan
untuk menjaga kelangsungan metabolisme dan keberadaan organ-organ tubuh.
Kolesterol adalah lemak yang berguna
sebagai bahan penyusun hormon dan bahan membran atau dinding sel dalam tubuh.
Dengan kata lain kolesterol merupakan salah satu komponen lemak yang terdapat
dalam makanan dan tubuh. Sebagiaan besar kolesterol 80 % dibentuk di organ hati
dan sisanya didapat dari berbagai jenis sumber makanan dan minuman.
Gambar pembuluh darah atau arteri pada
penderita kolesterol
Menurut penuturan Dr. Cindiawaty
Pudjiadi, MARS, SpGK, salah satu dokter dari RS. Gading Pluit, beliau
menuturkan bahwa kolesterol merupakan substansi seperti lilin yang warnanya
putih. Secara alami kolesterol sudah ada dalam tubuh kita. Kolesterol didalam
tubuh kita diproduksi di hati atau di usus (2/3 nya), sedangkan 1/3 nya didapat
dari makanan. Kolesterol berfungsi untuk membangun dinding sel dan juga untuk
membuat hormon. Kolesterol juga merupakan komponen penting dalam pembentukan
asam empedu, hormon steroid dan vitamin D.
Ada
beberapa jenis kolesterol, yakni :
- Kolesterol kilomikron
- Very low density lipoprotein (VLDL)
- Low density lipoprotein (LDL)
- High density lipoprotein (HDL)
- Kolesterol total
- dan Trigliserida
- Very low density lipoprotein (VLDL)
- Low density lipoprotein (LDL)
- High density lipoprotein (HDL)
- Kolesterol total
- dan Trigliserida
Menurut Asih Setiarini, SKM, beliau
adalah seorang staf pengajar pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Univ.
Indonesia. Beliau mengatakan, masyakarat umum mengenal LDL sebagai kolesterol
buruk dan HDL sebagai kolesterol baik. Karena HDL berfungsi sebagai penmbersih
kelebihan dari kolesterol pada dindidng pembuluh dengan mengangkutnya kembali
ke hati. Batas ambang yang baik adalah lebih dari 50 mg/dl
Sedangkan LDL atau kolesterol jahat
adalah kolesterol yang dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding
pembuluh darah. Batas ambang yang baik adalah kurang dari 100 mg/dl. Nilai
normal kadar kolesterol total adalah dibawah 200 mg/dl, dan trigliserida dibawah
150 mg/dl.
Kolesterol yang merupakan metabolit
yang mengandung lemak sterol atau yang dalam bahasa inggrisnya disebut dengan
waxy steroid yang umumnya ditemukan pada suatu membran sel dan di edarkan dalam
plasma darah. Kolesterol merupakan sejenis atau spesies dengan lipid yang
merupakan bagian daari molekul lemak atau yang hampir menyerupainya.
Kolesterol yang merupakan sejenis
lipid yang disebut dengan steroid. Steroid adalah lipid yang mempunyai sturktur
atau susunan kimia khusus yang terdiri dari 4 cincin atom karbon. Adapula
susunan steroid lainnya seperti kortisol, estrogen dan terstosteron. Hampir
semua hormon steroid ini terbuat dari perubahan susunan dasar kimia kolesterol.
Seseorang yang menderita kolesterol
tinggi dalam darah disebut dengan Hiperkolsterolemia. Kadar kolesterol yang
tinggi dalam darah ini yang kemudian dijadikan sebagai acuan atau pemicu utama
dari datangnya penyakit lain yang berkontribusi dengan kolesterol. penyebab
timbulnya penyakit kolesterol disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat dan
seimbang, lebih banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh.
Namun tak selamanya kolesterol itu
tidak bermanfaat bagi tubuh manusia, karena kolesterol sebenarnya memiliki
fungsi sebagai sumber energi, membentuk dinding sel-sel dalam tubuh, dan
sebagai bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid.
Kolesterol yang membawa dampak buruk
bagi tubuh adalah kolesterol jahat atau LDL yang apabila kadaranya lebih tinggi
dibanding kolesterol baik (HDL). Peran dari kolesterol HDL (kolesterol baik)
untuk membantu melarutkan kolesterol jahat dalam tubuh. Kadar kolesterol yang
normal dalam tubuh adalah 160-200mg. Jika kadar kolesterol terlalu tinggi dapat
diturunkan dengan simvastatin.
Sebelum membicarakan kolesterol lebih
jauh, kita harus mengetahui ukuran total kadar kolesterol dalam darah kita.
Berikut
ini uraian kadar koleseterol dalam darah manusia, yakni :
1. Kurang dari 200mg/dl = tingkat
kolesterol yang sangat baik. Apabila kadar LDL, HDL, dan trigliserida kurang
dari 200 mg/dl, maka kita tidak beresiko untuk terkena penyakit jantung.
Walaupun demikian, sebaiknya kita tetap makan yang tidak terlalu berlemak,
rajin berolaharga dan menghindari rokok. Pastikan kita memeriksa kadar
kolesterol kita paling tidak ssetiap 5 tahun sekali atau menurut rekomendasi
dokter.
2. 200-239 mg/dl = tingkat kolesterol
yang cukup. Jika total kolesterol adalah sekitar 200-239 mg/dl, maka biasanya
dokter akan memeriksa kadar LDL, HDL, dan triglyceride.
3. Lebih dari 240 mg/dl = tingkat
kolesterol yang beresiko tinggi. Orang yang mempunyai total kolesterol diatas
240 mg/dl beresiko 2 kali lebih besar terkena serangan jantung.
4. Kadar HDL. Makin tinggi kadar HDL,
semakin kecil resiko terkena penyakit jantung. Kadar HDL yang normal untuk pria
berkisar antara 40-50 gr/dL, wanita antara 20-60 mg/dL.
5. Kadar LDL. Sebaliknya, semakin
sedikit kadar DL dalam darah, maka semakin kecil resiko terkena penyakit
jantung. Pada
umumnya, kadar LDL dalam kategori sebagai berikut :
a. < 100 mg/dL = sangat baik
b. 100-129 mg/dL = diatas rata-rata
c. 130-159 mg/dL = cukup
d. 160-189 mg/dL = buruk (resiko tinggi)
e. > 190 mg/dL = sangat buruk (resiko sangat tinggi).
b. 100-129 mg/dL = diatas rata-rata
c. 130-159 mg/dL = cukup
d. 160-189 mg/dL = buruk (resiko tinggi)
e. > 190 mg/dL = sangat buruk (resiko sangat tinggi).
6. Kadar Trigliserida. Ini adalah
sejenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai organ tubuh. Meningkatnya
kadar trigliserida dalam darah juga dapat meningkatkan kadar kolesterol.
Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah, misalnya
kegemukan, konsumsi alkohol, gula dan makanan berlemak.
a. < 150 mg/dL = baik
b. 150-199 mg/dL = cukup
c. 200-499 mg/dL = tinggi
d. 500 mg/dL = sangat tinggi
b. 150-199 mg/dL = cukup
c. 200-499 mg/dL = tinggi
d. 500 mg/dL = sangat tinggi
Penyakit kolesterol merupakan
penyakit yang harus diwasapdai, penyakit kolesterol membawa dampak negatif bagi
tubuh dan merupakan salah satu penyakit yang membawa penyakit lainnya mudah
timbul, seperti penyakit komplikasi seperti penyakit jantung koroner, penyakit
hipertensi, gangguan fungsi hati, obesitas, diabetes, dan penyakit lainnya yang
berpeluang hinggap pada tubuh karena kolesterol tinggi.
Namun penyakit kolesterol dapat
dicegah sedini mungkin, dengan cara mengatur pola hidup, mengurangi sumber makanan
yang mengandung lemak jenuh.
Berikut
ini ada beberapa tips menarik untuk mencegah peningkatan kadar kolesterol dalam
tubuh, diantaranya adalah :
1. Pilih makanan mengandung lemak
yang sehat. Jangan mengkonsumsi lebih dari 10% dari kadar lemak harian dari
lemak yang mengalami saturasi. Hindari jenis lemak trans. Jenis lemak yang
sehat didapat dari minyak zaitun, kacang, dan minyak kanola. Almon dan walnut
juga merupakan sumber lemak sehat.
2. Batasi kadar kolesterol. Maksimal
asupan kolesterol adalah 300 mg sehari. Pada penderita jantung, jumlahnya tidak
lebih dari 200 mg. Sumber kolesterol adalah daging, kuning telur, dan produk
susu. Hindari makan otak, hati, usus, ginjal dan babat. Hindari juga makan
kue-kue yang dibuat dari susu, kuning telur, dan mentega.
3. Pilih makanan yang mengandung
serat misalnya buah dan sayuran. Serat dapat membantu menurunkan kadar
kolesterol.
4. Konsumsi ikan. Beberapa jenis ikan
baik untuk kesehatan. Ikan tuna, ikan kod atau halibut merupakan pilihan yang
sehat untuk menghindari kolesterol. Jenis ikan salmon, makarel, dan herring
memiliki kadar asam lemak omega 3 yang dapat membantu mempertahankan kesehatan
jantung.
5. Hindari alkohol dan rokok. Alkohol
dapat meningkatkan kadar kolesterol, sedangkan merokok dapat mengakibatkan
aterosklerosis yang berujung pada serangan jantung dan stroke.
6. Lakukan olahraga atau kegiatan untuk tubuh
karena dapat memperbaiki kadar kolesterol. Lakukan setidaknya 30 menit atau
jika memungkinkan 1 jam dalam sehari, misalnya menggunakan sepeda statis,
berjalan cepat, atau gerakan lainnya
No comments:
Post a Comment