Saturday, October 12, 2013

kolestrol di dalam badan manusia

Kolesterol adalah komponen lemak yang terdapat pada pembuluh darah semua binatang dan juga manusia. Kolesterol sebenarnya berguna sebagai sumber energi, membentuk dinding sel-sel dalam tubuh, dan sebagai bahan dasar pembentukan hormon -hormon steroid.
Kolesterol memang dibutuhkan tubuh, namun dapat membentuk endapan pada dinding pembuluh darah. Sebagai kolesterol baik, HDL bertugas mengambil kolesterol jahat serta fosolipida dari darah dan menyerahkan pada lipoprotein lain, untuk diangkut kembali ke hati. Kemudian lemak akan diedarkan kembali atau dikeluarkan dari tubuh. Inilah mengapa, kadar HDL tinggi justru dianggap baik.

Gambar arteri dalam tubuh manusia yang terdapat kolesterol
Di hati, reseptor LDL mengatur kolesterol darah. Jika LDL meningkat, sel-sel perusak menumpuk di dinding pembuluh darah dan membentuk plak, yang memperkecil diameter pembuluh darah. Plak yang bercampur dengan protein akan ditutupi oleh sel-sel otot dan kalsium dan dalam jangka waktu bertahun-tahun bisa terjadi atherosclerosis (pengerasan dan penyempitan pembuluh darah). Akibatnya, suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh terhambat. Jika dibiarkan, dapat mengakibatkan gangguan jantung, stroke, dan gangguan lain.
Kolesterold dalam darah manusia terbagi menjadi 2 jenis yakni kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan HDL ( kolesterol baik). LDL apabila terlalu tinggi dan tidak seimbang dengan kolesterol baik HDL dapat menyebabkan penempelan di dinding pembuluh darah.
Kolesterol yang berlebihan bisa menempel di dinding pembuluh darah sehingga pembuluh darah menyempit dan aliran darah tidak lancar. Inilah mengapa, kolesterol menjadi salah satu faktor resiko penyakit jantung.
http://penyakitkolesterol.org/wp-content/uploads/2012/02/Tabel-Klasifikasi-LDL-dan-HDL-Kolesterol-Total-Kolesterol-dan-Trigliserida.jpg
Tabel klasifikasi LDL dan HDL
Dulu, kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia bisa terjadi pada usia 50 tahun ke atas. Namun sekarang, penelitian tahun 2004 di Indonesia menunjukkan bahwa 9,3% hiperkolesterolemia terjadi di usia muda yakni 25-34 tahun. Tidak mengherankan, National Heart, Lung and Blood Institute di Amerika Serikat menganjurkan untuk rutin memeriksa kadar kolesterol selewat usia 20 tahun. Tujuannya memperkirakan resiko terhadap penyakit jantung.
Seberapa sering kita perlu memeriksa kadar kolesterol? Berbeda untuk tiap orang, sesuai dengan kondisinya. Di usia dewasa (≥20 tahun), disarankan untuk melakukan pemeriksaan setidaknya 1 x dalam lima tahun, biasanya mencakup pemeriksaan kolesterol LDL, HDL, dan total kolesterol, serta dikombinasi dengan tes trigliserida. Ini sering disebut tes profil lipid (lemak).
Jumlah kolesterol yang berlebihan di dalam tubuh juga akan mengakibatkan hiperkolesterolemia. Biasanya disebabkan oleh obesitas, alkoholisme, gangguan ginjal, gangguan hati, diabetes, diuretik, kortikosteroid, dan penyakit tiroid. Disamping itu, kolesterol tinggi pun mengundang dislipidemia, yaitu lemak dalam darah.
Kadar kolesterol yang tinggi akan menyebabkan penebalan plak di lumen pembuluh darah, tapi juga mudah memicu kerusakan dinding pembuluh darah. Plak yang menempel pada dinding pembuluh darah itu berisi lemak dan komponen peradangan.
Plak yang semakin menebal pada dinding pembuluh darah akan semakin mempersempit lumen pembuluh darah. Plak yang berisi kolesterol ini bisa muncul di pembuluh darah mana saja. Namun yang paling berbahaya ialah jika plak tersebut berada di pembuluh darah jantung koroner dan pembuluh darah di otak. Sewaktu-waktu, plak ini bisa menutupi seluruh lumen pembuluh darah. Atau bisa juga plak tersebut pecah (ruptur) dan pecahnya terbawa oleh aliran darah ke organ lain, misalnya di jantung.
Jika ia terbawa hingga ke pembuluh darah jantung, maka dapat dibayangkan apa yang terjadi pada jantung tersebut. Pecahan plak akan langsung menyumbat aliran darah dan akibatnya jantung tidak dapat menerima darah. Kemudian tidak lama otot jantung akan mati. Keadaan inilah yang disebut sebagai heart attack.
Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengetahui kadar kolesterol dalam darah. Di banyak apotek maupun klinik, sekarang sudah tersedia alat pemeriksaan kolesterol yang sederhana, cepat dan mudah. Pemeriksaan kolesterol ini menggunakan metode dipstick yang mengambil sample darahnya dari pembuluh darah kapiler yang terletak di ujung jari tangan. Hanya dengan meletakkan beberapa tetes darah saja, kita bisa segera tahu berapa kadar kolesterol dalam darah.
Setelah melakukan pemeriksaan awal, ada baiknya Anda juga melakukan pemeriksaan kolesterol yang diambil dari darah vena. Cara ini tentu saja jauh lebih akurat karena selain kadar kolesterol total, kita juga bisa tahu berapa kadar HDL (kolesterol baik) dan LDL (kolesterol jahat). Kadar kolesterol total yang diharapkan adalah tidak lebih dari 200 mg/dL, dengan komposisi LDL < 150 mg dan HDL > 50 mg/dL.
Jika ternyata kadar kolesterol Anda melebihi normal, maka segera konsultasikan ke dokter. Hal penting yang bisa Anda lakukan adalah mengubah pola makan Anda sehari-hari.
Pernahkah kita berfikir bahwa kolesterol tinggi hanya menghinggapi mereka yang gemuk saja? Ternyata anggapan ini salah. Sebab kolesterol bukan hanya berasal dari makanan yang kita konsumsi sehari-hari, namun sebagian besar kolesterol dihasilkan oleh tubuh kita sendiri. Bahwa 80% kolesterol dihasilkan oleh hati. Jadi jangan lagi beranggapan bahwa orang kurus tidak bisa terkena penyakit kolesterol. Apalagi jika pola makan kita sehari-hari cenderung tidak baik, misalnya kurang makan serta yang berasal dari sayurann dan buah-buahan.
Sama halnya dnegan anggapan bahwa penyakit jantung hanya terjadi pada mereka yang memiliki berat badan berlebih alias gemu ini adalah anggapan yang keliru. Penyakit jantung bisa terjadi karena banyak faktor penyebab penyakit jantung, antara lain adanya kolesterol yang tinggi di dalam darah. Dengan menjaga makanan yang kita konsumsi sehari-hari, kita bisa menjaga kesehatan tubuh serta membuat jantung kita bisa hidup lebih lama.
Dislipidemia kelainan kolesterol adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelaianan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol Low density lipoptotein (LDL) dan trogliserida serta penurunan kadar kolesterol High density lipoprotein (HDL). Peningkatan kadar kolesterol, terutama LDL, ata trigliserida darahperlu mendapatkan perhatian karena merupakan predisposisi terhadap terjadinya aterosklerosis atau penyakit jantung koroner. HDL mempunyai pengaruh sebaliknya, peningkatan kadar HDL plasma menurunkan resiko terhadap penyakit jantung koroner. Rendahnya HDL dihubungkan dengan hipertrigliseridemia.
Pengobatan dislipidemia kelainan kolesterol berdasarkan asumsi bahwa normalisasi  nilai lipid darah mengurangi resiko terhadap aterogenesis dan penyakit kardiovaskular.Kolesterol terutama disintesis di dalam hati dari hasil metabolisme kabohidrat, lemak, dan protein. Penyebab itama peningkatan kolesterol dalam darah adalah faktor keturunan dan asupan lemak tinggi. Asupan lemak total berhubungan dengan kegemukan, yang merupakan faktor resiko utama untuk terserang aterosklerosis. Pengaruh lemak makanan pada penyakit jantung koroner berhubungan dengan pengaruh komponen asam lemak dan kolesterol terjadap kolesterol darah, terutama kolesterol LDL. Asam lemak tidak jenuh ganda dan asam lemak tidak jenuh tunggal, serat larut air, karbohidrat kompleks, dan diet vegetarian mempunyai pengaruh baik terhadap kadar lipid darah, sedangkan asam lemak jenuh, kolesterol dan kegemukan mempunyai pengaruh kurang baik terhadap kadar ipid darah yang berkaitan dengan resiko penyakit jantung koroner. Pilar utamapengelilaan dislipidemia adalah upaya nonfarmakologis yang meliputi modifikasi diet, latihan jasmani dan pengelolaan berat badan.


Trigliserida pada dislipidemia kelainan kolesterol dalam tubuh berasal dari melak makanan atau dari hasil perubahan unsure-unsur energy yang berlebihan di dalam bentuk tubuh.Trigliserida diangkut oleh Vert Low Density Lipoprotein (VLDL) atau kilomikron ke jaringan tubuh sebagai sumber energy atau ke jaringan lemak untuk disimpan. Penyebab utama peningkatan trigliserida darah adalah faktor genetic, kegemukan, alkohol, hormone estrogen, obat-obatan, diabetes mellitus tidak terkontrol, penyakit ginjal kronik, penyakit hati serta asupan karbohidrat sederhana berlebihan.
Sebenarnya kolesterol adalah bagian dari lemak yang disebut lipid plasma. Bersama-sama dengan trigliserid, fosfolipid dan asam lemak bebas, kolesterolmerupakan unsure utama dari lipid plasma. Fungsi kolesterol adalah untuk mengsintesis (membuat) membrane sel, mengubah fluiditas sel dan mengsintesis hormonsteroid  hormone steroid dan asam empedu. Sedangkan trigliserid adalah sumber energy utama dalam tubuh manusia.
Zat-zat diatas (lipid plasma) tidak bisa larut dalam cairan plasma  darah, yang artinya jika ada zara lain zat-zat tersebut tidak bisa sampai papda tempat kerjanya sel-sel tunuh. Agar bisa larut, zat-zat ini dimodifikasi menjadi lipoprotein (bergabung dengan protein) yang bersifat larut dalam air. Lipoprotein mempunyai pekerjaan mengangkut lipid (dari tempat sintetisnya) menuju tempat pengunaannya.
Lipid disintesis di hati dan usus yang akan ditransportasikan ke beberapa jaringan tubuh untuk fungsi metabolik. Oleh karena lemak tersebut tidak larut dalam air, untuk transportasi dalam plasma membentuk kompleks molekul besar dengan protein yang dengan lipoporotein.


Gambar : Sumber kolesterol
Lemak dalam darah berasal dari kolesterol di dalam aliran darah, tubuh membentuk lipoprotein. Lipoprotein yang terkenal adalah kolesterol LDL yang lebih dikenal dengan kolesterol jahat karena kolesterol LDL tersebut dapat menempel pada dinding pembuluh darah dan menimbulkan sumbatan yang dikenal dengan proses atherosklerotik.
Lipoprotein adalah partikel bulat yang terdiri dari bagian lemak non-polar terdiri dari trigliserida dan ester kolesterol terletak di dalam inti dan bagian yang lebih polar seperti fosfolipid dan kolesterol bebas terletak pada permukaan dari molekul. Selain itu, partikel lipoprotein juga mengandung satu atau lebih protein spesifik yang terletak pada permukaan partikel lipoprotein yang disebut apolipoprotein.
Lipoprotein (a) atau Lp (a) merupakan faktor resiko utama yang tidak tergantung pada faktor gentik atherosklerosis dan penyakit pembuluh darah jantung. Lp(a) adalah suatu glikoprotein yang secara struktural sama dengan plasminogen dan merupakan molekul dasar plasmin, yang tergolong dalam enzim fibronolitik. Lp (a) mempunyai kemampuan untuk mengikat fibrin dan protein membran dari endotel dan monosit yang akan menghentikan pengikatan plasminogen dan menghambat pembentukan plasmin.
Hambatan pembentukan plasmin ini akan menyebabkan bertumpuknya Lp (a) pada permukaan fibrin dan membran endotel serta pengendapan kolesterol pada dinding pembuluh darah yang mengakibatkan terbentukna plague ateroma pada dinding pembuluh darah.


Lp(a) mempunyai kandungan kolesterol yang tinggi sehingga peningkatan kadar Lp(a) akan meningkatkan kadar kolesterol pada dinding pembuluh darah dengan akiibat plaque ateroma yang terbentuk semakin besar dan semakin mempersempit lumen pembuluh darah. Plaque ateroma ini bersifat rapuh, menimbulkan perdarahan dalam lumen pembuluh darah dan mudah lepas mengikuti aliran darah khususnya pada darah dengan tekanan darah yang meningkat atau pada saat pembuluh darah mengerut karena stress. Plaque ateroma yang rapuh ini terbawa aliran darah dan akan terhenti pada pembuluh darah yang sempit sehingga terjadi penyumbatan pembuluh darah yang disebut trombus yang dikenal dengan penyakit trombosis.
Gambaran : plaque ateroma yang rauh disertai perdarahan
Sehingga jelas makin tinggi kadar Lp(a), makin tinggi kadar kolesterol yang mengakibatkan makin besar resiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah dan menimbulkan banyak gejala seperti stroke bila pembuluh darah otak tersumbat, serangan jantung bila terjadi sumbatan pembuluh darah pada arteri koronaria yang disebut penyakit jantung koroner (PJK).
Secara laboratorik dalam keadaan normal, kadar Lp(a) kurang dari 30mg/dL tetapi unutk mengurangi resiko terjadinya stroke dan PJK sebaiknya Lp(a) dipertahankan kurang dari 20mg/dL.
Pemeriksaan yang diperlukan untuk mengatasi hal tersebut di atas adalah pemeriksaan kadar kolesterol total, trigliserida, kolesterol HDL, kolesterol LDL dan Lp(a).

Penyebab utama kolesterol tinggi adalah makanan, obesitas dan kurang olahraga. Penyebab lainnya adalah diet tinggi lemak jenuh, kolesterol dan kalori berlebihan, sirosis, diabetes, penurunan fungsu kelenjar tiroid hiperaktivitas kelenjar pituitari, gagal ginjal, penyalahgunaan alkohol secara akut, pemakaian obat-obatan tertentu, dan faktir keturunan. Tanda kolesterol tinggi adalah timbul nodul lemak pada kulit (xanthoma) yang merupakan deposit dari penumpukkan kolesterol. Atau muncul xanthelasma, yaitu adanya penumpukkan kolesterol pada kelopak mata. Berikut ini beberapa makanan yang menjadi pemicu tingginya kolesterol darah.
Tanda kolesterol tinggi yang dapat mengakibatkan radang pankreas dan pembesaran hati atau limpa sehingga menimbulkan nyeri perut. Hiperkolesterolemia yang disebabkan oleh faktor keturunan, terdapat riwayat penyempitan pembuluh darah dalam keluarga atau adanya nyeri dada (angina) yang kemungkinan merupakan gejala dari penyakit jantung koroner.
Penyebab utama dari tanda kolesterol tinggi adalah kebiasaan makan yang kurang baik.Misalnya, bila makanan mengandung terlalu banyak lemak (jenuh) serta protein dan terlalu sedikit serat gizi. Makanan orang Jepang misalnya, mengandung lebih banyak minyak tak jenuh (dalam ikan) dan jauh lebih sedikit lemak jenuh serta protein. Kenyataannya adalah bahwa kadar kolesterolnya rata-rata lebih rendag daripa orang Eropa Barat sedangkan PJP jarang sekali terjadi.
Kolesterol dalam makanan semula dianggap sangat penting, tetapi sejak beberapa tahun ternyata bahwa efek terhadap peningkatan kolesterol darah hanya dibandungkan denga efek lemak jenug, hanya +/- 20%. Pengaruh ringan dari pantang makan kolesterol disebabkan bagian terbesar dari kolesterol darah (+/-) berasal dari sintesis di hati. Bagaimana cara lemak jenuh meningkatkan kadar kolesterol secara ilmiah belum dapat dijelaskan, kemungkinan lemak jenuh memperbesar penyerapan kembali kolesterol yang dikeluarkan dengan empedu. Berdasarkan pengetahuan ini ahli-ahli gizi kini telah melunakkan nasihatnya mengenai pembatasan makan telur dan makanan lain yang menghandung kolesterol.

Kata “kolesterol” mungkin tidak lagi asing di telinga Anda. Bahkan, kata ini menjadi momok kebanyakan orang karena terbayang penyakit seram yang mengikutinya.
Kolesterol merupakan salah satu komponen lemah yang ada dalam tubuh. Senyawa ini sering dikaitkan dengan pola makan tinggi lemak. Sebenarnya jika ditelaah lebih lanjut, kolesterol merupakan zat gizi yang diperlukan tubuh. Berikut ini sejumlah manfaat kolesterol.
- Penyumbang energi yang lebih tinggi daripada protein
- Pembungkus jaringan saraf
- Pelapis selaput sel
- Bahan dasar pembentukan hormon-hormon streoid
- Pembuat garam empedu yang penting untuk mencerna lemak
- Pelarut vitamin A, D, E dan K
- Berperan dalam membantu perkembangan jaringan otak anak
Namun, kolesterol berubah menjadi “jahat” jika kadarnya dalam tubuh melebihi batas normal. Kelebihan kolesterol akan disimpan dan menempel di dinding pembuluh darah hingga menimbulkan pengapuran (arteriosklerosis). Ia bagaikan karat yang kian menebal dalam alur pipa.
Kolesterol melekat lapis demi lapis, perlahan-lahan tanpa disadari penderitanya. Akibatnya, aliran darah yang melewati pembuluh darah menjadi tidak lancar. Oksigen yang dibawa darah untuk mensuplai jantung dan otak otomatis menjadi lebih sedikit. Ada ketidakseimbangan antara oksigen supply dan oksigen demand. Inilah cikal-bakal terjadinya penyakit jantung koroner.
Kolesterol membantu mengangkut lemak yang sudah di olah dari hati ke seluruh tubuh. Pembuluh darah bertindak sebagai jalan rayanya. Setelah menjalankan fungsi ini, kolesterol kembali ke hati dan mengilang lagi proses tadi.
Setelah ditelan, lemak atau makanan masuk ke lambung kemudian  ke usus halus untuk dicerna dan diserap. Setelah itu, sari-sari makanan dikirim ke hati  unutk di proses dan dikirimkan ke seluruh tubuh. Hati membuat lemak pada VLDL. VLDL ini kemudian berjalan melalui pembuluh-pembuluh darah, membongkar muatannya (lemak)di seluruh tubuh. VLDL yang kosong kemudian menjadi LDL.
Beberapa potongan LDL dapat tersangkut sepanjang dinding pembuluh darah dan dengan demikian mempersempit pembuluh darah. Peran HDL adalah melepaskan LDL yang tersangkut di dinding-dinding pembuluh darah dan mengirimkannnya kembali ke hati. Potongan LDL itu kemudian di daur ulang menjadi VLDL baru atau dihancurkan dan dibuang VLDL yang baru akan memulai kembali proses pengiriman.
Ketika seseorang mengonsumsi lemak secara berlebihan, lebih banyak potongan LDL yang tersangkut di sepanjang dinding pembuluh darah, jika tidak ada cukup HDL untuk melepaskannya. Pembuluh darah kemudian tersumbat, menyebabkan jantung memiliki lebih banyak kolesterol HDL dan lebih sedikit kolesterol LDL di dalam tubuh.
Banyak orang yang menyamaratakan semua kolesterol sebagai “jahat”. Padahal, ada juga kolesterol “baik”. Selain itu dalam jumlah tertentu kolesterol dibutuhkan oleh tubuh, antara lain untuk mensintetis protein dan lemak. Dengan demikian, kolesterol tetap dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan metabolisme dan keberadaan organ-organ tubuh.
Kolesterol adalah lemak yang berguna sebagai bahan penyusun hormon dan bahan membran atau dinding sel dalam tubuh. Dengan kata lain kolesterol merupakan salah satu komponen lemak yang terdapat dalam makanan dan tubuh. Sebagiaan besar kolesterol 80 % dibentuk di organ hati dan sisanya didapat dari berbagai jenis sumber makanan dan minuman.
Gambar pembuluh darah atau arteri pada penderita kolesterol
Menurut penuturan Dr. Cindiawaty Pudjiadi, MARS, SpGK, salah satu dokter dari RS. Gading Pluit, beliau menuturkan bahwa kolesterol merupakan substansi seperti lilin yang warnanya putih. Secara alami kolesterol sudah ada dalam tubuh kita. Kolesterol didalam tubuh kita diproduksi di hati atau di usus (2/3 nya), sedangkan 1/3 nya didapat dari makanan. Kolesterol berfungsi untuk membangun dinding sel dan juga untuk membuat hormon. Kolesterol juga merupakan komponen penting dalam pembentukan asam empedu, hormon steroid dan vitamin D.
Ada beberapa jenis kolesterol, yakni :
- Kolesterol kilomikron
- Very low density lipoprotein (VLDL)
- Low density lipoprotein (LDL)
- High density lipoprotein (HDL)
- Kolesterol total
- dan Trigliserida
Menurut Asih Setiarini, SKM, beliau adalah seorang staf pengajar pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Univ. Indonesia. Beliau mengatakan, masyakarat umum mengenal LDL sebagai kolesterol buruk dan HDL sebagai kolesterol baik. Karena HDL berfungsi sebagai penmbersih kelebihan dari kolesterol pada dindidng pembuluh dengan mengangkutnya kembali ke hati. Batas ambang yang baik adalah lebih dari 50 mg/dl
Sedangkan LDL atau kolesterol jahat adalah kolesterol yang dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh darah. Batas ambang yang baik adalah kurang dari 100 mg/dl. Nilai normal kadar kolesterol total adalah dibawah 200 mg/dl, dan trigliserida dibawah 150 mg/dl.

Kolesterol yang merupakan metabolit yang mengandung lemak sterol atau yang dalam bahasa inggrisnya disebut dengan waxy steroid yang umumnya ditemukan pada suatu membran sel dan di edarkan dalam plasma darah. Kolesterol merupakan sejenis atau spesies dengan lipid yang merupakan bagian daari molekul lemak atau yang hampir menyerupainya.
Kolesterol yang merupakan sejenis lipid yang disebut dengan steroid. Steroid adalah lipid yang mempunyai sturktur atau susunan kimia khusus yang terdiri dari 4 cincin atom karbon. Adapula susunan steroid lainnya seperti kortisol, estrogen dan terstosteron. Hampir semua hormon steroid ini terbuat dari perubahan susunan dasar kimia kolesterol.
Seseorang yang menderita kolesterol tinggi dalam darah disebut dengan Hiperkolsterolemia. Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah ini yang kemudian dijadikan sebagai acuan atau pemicu utama dari datangnya penyakit lain yang berkontribusi dengan kolesterol. penyebab timbulnya penyakit kolesterol disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat dan seimbang, lebih banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh.
Namun tak selamanya kolesterol itu tidak bermanfaat bagi tubuh manusia, karena kolesterol sebenarnya memiliki fungsi sebagai sumber energi, membentuk dinding sel-sel dalam tubuh, dan sebagai bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid.
Kolesterol yang membawa dampak buruk bagi tubuh adalah kolesterol jahat atau LDL yang apabila kadaranya lebih tinggi dibanding kolesterol baik (HDL). Peran dari kolesterol HDL (kolesterol baik) untuk membantu melarutkan kolesterol jahat dalam tubuh. Kadar kolesterol yang normal dalam tubuh adalah 160-200mg. Jika kadar kolesterol terlalu tinggi dapat diturunkan dengan simvastatin.
Sebelum membicarakan kolesterol lebih jauh, kita harus mengetahui ukuran total kadar kolesterol dalam darah kita.
Berikut ini uraian kadar koleseterol dalam darah manusia, yakni :
1. Kurang dari 200mg/dl = tingkat kolesterol yang sangat baik. Apabila kadar LDL, HDL, dan trigliserida kurang dari 200 mg/dl, maka kita tidak beresiko untuk terkena penyakit jantung. Walaupun demikian, sebaiknya kita tetap makan yang tidak terlalu berlemak, rajin berolaharga dan menghindari rokok. Pastikan kita memeriksa kadar kolesterol kita paling tidak ssetiap 5 tahun sekali atau menurut rekomendasi dokter.
2. 200-239 mg/dl = tingkat kolesterol yang cukup. Jika total kolesterol adalah sekitar 200-239 mg/dl, maka biasanya dokter akan memeriksa kadar LDL, HDL, dan triglyceride.
3. Lebih dari 240 mg/dl = tingkat kolesterol yang beresiko tinggi. Orang yang mempunyai total kolesterol diatas 240 mg/dl beresiko 2 kali lebih besar terkena serangan jantung.
4. Kadar HDL. Makin tinggi kadar HDL, semakin kecil resiko terkena penyakit jantung. Kadar HDL yang normal untuk pria berkisar antara 40-50 gr/dL, wanita antara 20-60 mg/dL.
5. Kadar LDL. Sebaliknya, semakin sedikit kadar DL dalam darah, maka semakin kecil resiko terkena penyakit jantung. Pada umumnya, kadar LDL dalam kategori sebagai berikut :
a. < 100 mg/dL = sangat baik
b. 100-129 mg/dL = diatas rata-rata
c. 130-159 mg/dL = cukup
d. 160-189 mg/dL = buruk (resiko tinggi)
e. > 190 mg/dL = sangat buruk (resiko sangat tinggi).
6. Kadar Trigliserida. Ini adalah sejenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai organ tubuh. Meningkatnya kadar trigliserida dalam darah juga dapat meningkatkan kadar kolesterol. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar trigliserida dalam darah, misalnya kegemukan, konsumsi alkohol, gula dan makanan berlemak.
a. < 150 mg/dL = baik
b. 150-199 mg/dL = cukup
c. 200-499 mg/dL = tinggi
d. 500 mg/dL = sangat tinggi
Penyakit kolesterol merupakan penyakit yang harus diwasapdai, penyakit kolesterol membawa dampak negatif bagi tubuh dan merupakan salah satu penyakit yang membawa penyakit lainnya mudah timbul, seperti penyakit komplikasi seperti penyakit jantung koroner, penyakit hipertensi, gangguan fungsi hati, obesitas, diabetes, dan penyakit lainnya yang berpeluang hinggap pada tubuh karena kolesterol tinggi.
Namun penyakit kolesterol dapat dicegah sedini mungkin, dengan cara mengatur pola hidup, mengurangi sumber makanan yang mengandung lemak jenuh.
Berikut ini ada beberapa tips menarik untuk mencegah peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh, diantaranya adalah :
1. Pilih makanan mengandung lemak yang sehat. Jangan mengkonsumsi lebih dari 10% dari kadar lemak harian dari lemak yang mengalami saturasi. Hindari jenis lemak trans. Jenis lemak yang sehat didapat dari minyak zaitun, kacang, dan minyak kanola. Almon dan walnut juga merupakan sumber lemak sehat.
2. Batasi kadar kolesterol. Maksimal asupan kolesterol adalah 300 mg sehari. Pada penderita jantung, jumlahnya tidak lebih dari 200 mg. Sumber kolesterol adalah daging, kuning telur, dan produk susu. Hindari makan otak, hati, usus, ginjal dan babat. Hindari juga makan kue-kue yang dibuat dari susu, kuning telur, dan mentega.
3. Pilih makanan yang mengandung serat misalnya buah dan sayuran. Serat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
4. Konsumsi ikan. Beberapa jenis ikan baik untuk kesehatan. Ikan tuna, ikan kod atau halibut merupakan pilihan yang sehat untuk menghindari kolesterol. Jenis ikan salmon, makarel, dan herring memiliki kadar asam lemak omega 3 yang dapat membantu mempertahankan kesehatan jantung.
5. Hindari alkohol dan rokok. Alkohol dapat meningkatkan kadar kolesterol, sedangkan merokok dapat mengakibatkan aterosklerosis yang berujung pada serangan jantung dan stroke.
6. Lakukan olahraga atau kegiatan untuk tubuh karena dapat memperbaiki kadar kolesterol. Lakukan setidaknya 30 menit atau jika memungkinkan 1 jam dalam sehari, misalnya menggunakan sepeda statis, berjalan cepat, atau gerakan lainnya




No comments:

Post a Comment